Senin, 08 April 2013

Cerita tentang Puskesmas

Entah kenapa tertarik ambil topik ini, mungkin karena saya sudah merasakan perbedaannya. Menurut pengalaman saya sih enak juga praktek di puskesmas. Yah, praktek di rumah sakit juga enak kok. Di puskesmas kita lebih ditantang untuk bisa berkomunikasi dengan para klien. Kelihatannya simple tetapi sebenarnya sulit, karena secapek apapun, se-gak mood apapun kita dituntut untuk selalu senyum dan ramah. Puskesmas memang dituntut untuk
selalu ramah pelayanannya, gak heran kalau di Puskesmas Mangkang (tempat saya praktek) orangnya asik dan ramah. Pegawai disana suka sekali bercanda dan menyenangkan. Mereka juga dengan terbuka mengajari kami praktikan. 
Memang sih puskesmas jam pelayanan singkat dari jam 08.00-11.00, dibalik singkatnya jam pelayanan terdapat ke-riweuh-an. Bayangin aja di loket yang menangani pendaftaran para klien yang akan berobat, banyak banget dan pastinya sibuk. Sibuk data klien dan juga mencari catatan medik (CM) diantara beribu-ribu berkas. Belum lagi di setiap poli sibuk memeriksa satu persatu. Biasanya poli yang ramai itu poli umum dan poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Untuk poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan poli gigi tidak begitu ramai, kecuali ketika jadwal imunisasi pastilah KIA ramai.
Selain pelayanan di puskesmas, ada juga program seperti posyandu, klinik di SMK, puskesmas pembantu dan juga klinik IMS. Jadi, kegiatan di puskesmas tidak hanya berkutat di puskesmas saja tetapi juga keliling. Program-program seperti posyandu sangatlah terbantu dengan adanya kader di setiap RW. Kaderpun tidak hanya posyandu tetapi ada juga kader-kader seperti TB, DB, dll. Kebayangkan ribetnya puskesmas ?
Meskipun saya di puskesmas praktek maternitas, tetapi saya tidak hanya jaga di KIA maupun di Ruang Bersalin. Dari pihak puskesmas mewajibkan kami untuk tersebar di poli, loket dan kamar obat untuk membantu. Awalnya sih emang kepikiran, kita kan praktek maternitas kok malah disuruh bantu yang gak ada hubungannya. Tapi ya ternyata ada maksud tersendiri yaitu selain biar gak bertumpuk banyak praktikan, kita juga bisa belajar di tempat lain. Contohnya di loket kita belajar untuk selalu ramah melayani para klien yang akan berobat. Di poli juga kita bisa belajar penyakit apa saja yang dialami masyarakat dan bagaimana penanganannya. Sedangkan di kamar obat kita bisa belajar tentang obat. Bagi saya sih, saya suka kalo jaga di kamar obat. Selain ruangannya ber-AC, meskipun banyak kerjaan ambilin obat dan bikin puyer tapi gak kerasa capeknya.
Ya namanya juga manusia dibalik yang asik ada juga yang gak asik, hehe. Ketika di puskesmas, jika pelayanan tidak memuaskan masyarakat bisa komplain terhadap pelayanan puskesmas. Karena puskesmas di bawah Dinas Kesehatan Kota, jika ada komplain seperti itu biasanya puskesmas akan langsung ditegur.
Udah ah cerita tentang puskesmasnya, besok-besok kalo ada cerita lagi saya bagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar