Pernah dengar Lokalisasi Gambilangu di daerah Mangkang ? Atau mendengar nama JBL ? Hmm..
Sebenarnya saya juga baru tau, bahkan saya sudah pernah kesana. Eitss.. Jangan
salah sangka dulu kenapa saya kesana, saya kesana sebenarnya diajak oleh
pembimbing praktek saya di Puskemas Mangkang. Kakak tingkat yang dulu pernah
praktik di sana juga pernah bercerita, kalau dapat praktik di sana bakal diajak
ikut ke lokalisasi tapi masih belum tau kegiatan apa yang dilakukan. Yap,
ceritanya hari Rabu kemarin tanggal 13 Maret 2013 lalu saya kesana.
Tempatnya
tepat setelah Terminal Mangkang kalau dari arah Semarang. Masuk gang dan
ternyata banyak tempat karaoke di tempat tersebut. Ini pertama kalinya saya
masuk ke lokalisasi, kalau lokalisasi seperti SK saya hanya numpang lewat.
Sembari mengikuti perawat yang memberi petunjuk jalan, saya melirik kanan kiri
yang terdapat banyak tempat karaoke. Dan akhirnya saya sampai di tempat semacam
Aula serbaguna untuk melakukan berbagai kegiatan, di tempat tersebut juga ada
ruangan yang disekat yang merupakan semacam klinik pemeriksaan. Setiap hari
Senin, Rabu dan Jumat terdapat kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas Mangkang
yaitu berupa pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini terbuka khusus bagi
penghuni lokalisasi tersebut seperti PSK, germo, bahkan bapak-bapak yang
bertugas sebagai operator karaoke maupun keamanan.
Di sana terdapat klinik yang memang sengaja didirikan untuk
menjaga kesejahteraan kesehatan seksual para penghuni lokalisasi. Screening
dilakukan untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit menular seksual
(PMS). Penyakit menular seksual tidak hanya bisa ditularkan dari PSK tetapi juga
dari tamu yang datang dan menggunakan jasa mereka. Screening ini merupakan tindakan pencegahan agar mereka terhindar dari penyakit kelamin yang parah. Screening ini merupakan kegiatan rutin dan gratis yang diselenggarakan oleh Puskesmas Mangkang. PSK diperkenankan untuk duduk di kursi
tindakan dan vagina mereka dibuka menggunakan spekulum khusus untuk melihat
keadaan mulut rahim. Setelah itu diambil sampel lendir di mulut rahim, kemudian
sampel tersebut ditempelkan pada preparat yang selanjutnya akan diperiksa
menggunakan mikroskop. Jika terjadi keputihan, petugas kesehatan menawarkan
untuk dilakukan pembersihan dan para PSK berhak menyetujui atau tidak. Begitu
pula ketika ditemukan luka di dinding porsio vagina atau di mulut rahim, mereka
juga ditawarkan apakah mau dilakukan pengobatan atau tidak. Mereka berhak
menolak atau meminta tindakan tersebut karena akan diberlakukan biaya tindakan.
Ya mungkin segini saja penjelasan saya mengenai pemeriksaan yang dilakukan di
sana.
Saya sangat takjub dengan yang dilakukan Puskesmas Mangkang,
saya baru tau kalau kesejahteraan kesehatan PSK di Lokalisasi Gambilangu
ternyata juga diperhatikan. Awalnya memang sulit mengajak para PSK sadar kesehatan reproduksinya, lambat laun mereka sadar dan mereka berinisiatif mengikuti screening secara rutin. Selain pemeriksaan ada kegiatan lain seperti
penyuluhan dan SKJ. Saat saya ikut melihat pemeriksaan, ternyata mereka juga
masih memiliki rasa malu di hadapan saya ketika membuka celana meski mereka
biasa ‘melayani’ para tamu mereka.
Hmm.. Saya bersyukur memiliki orang tua yang bisa membiayai saya belajar sampai saat ini. Saya bersyukur tidak harus banting tulang bekerja seperti mereka yang sebagian besar orang pikir itu adalah pekerjaan hina.
Mereka bekerja seperti
itu semata-mata karena masalah ekonomi sehingga mereka terpaksa melakukan
pekerjaan tersebut. Dari beberapa wajah yang saya lihat, ada beberapa yang
masih belia mungkin seumuran saya. Ketika saya dihadapkan hal tersebut sangat
berbeda keadaannya dengan saya. Berbanding terbalik, mungkin bisa dibilang
begitu. Saya kuliah dibiayai orang tua, sedangkan mereka harus membanting
tulang dengan bekerja seperti itu hanya untuk menyambung hidup.
Saya bersyukur dengan apa yang saya miliki, membuka mata saya untuk mejadikan hidup ini lebih berarti dan tidak menyia-nyiakan kehidupan ini. Semoga cerita saya ini bisa menjadi suatu pembelajaran bagi para pembacanya..
Coba tanya ke Puskesmas Mangkang ya tentang syarat penelitian, karena di bawah binaan Puskesmas Mangkang..
BalasHapushemmnn, semoga semakin baik dan banyak yang tidak terjerumus ke sana. Amin.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKlw laki2 boleh periksa apa tdk???
BalasHapuspujid sugi..klo periksa di puskesmas ato RS aka pak.
HapusNytanya ada tmn dkt sy yg hoby dg psk dijbl mangkang tertular hiv,dan dia ngaku cm jd plnggan satu psk dsitu,klo emang ada pemeriksaan rutin haruse ktauan dong ada psk yg sudah positif hiv,harus dihentikan tdk diijinin mlyani plnggan,
Hapus